Kisah Nabi Idris Untuk Mempertebal Iman Umat Islam

Kisah Nabi Idris Untuk Mempertebal Iman Umat Islam - Allah SWT telah menurunkan 25 Rasul di bumi ini, diawali dengan Nabi Adam AS, dan diakhiri dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Di antara dua nabi tersebut, ada 23 nabi yang memiliki kisah teladan dan mukjizatnya masing-masing. Salah satu nabi yang paling sering disebut oleh umat Islam adalah Nabi Idris AS. Kisah nabi kedua ini memang kerap dikatakan membuat merinding. Bagaimana tidak? Nabi Idris rupanya adalah nabi pertama yang melihat neraka dan siksaannya. Dialah yang pertama kali melihat betapa mengerikannya kehidupan di sana, yang membuatnya bersumpah tidak akan mau lagi kembali ke sana.

Sebelum kita membicarakan lebih jauh kisah Nabi Idris lengkap, sebaiknya kita mulai dulu dari siapa sebenarnya Nabi Idris AS?

Mengenal Nabi Idris AS

Nabi Idris merupakan keturunan yang keenam dari Nabi Adam AS. Ayahnya adalah Qabil dan ibunya adalah Iqlima, putra dan putri dari Nabi Adam AS. Nama Idris berasal dari kata Darasa yang memiliki arti belajar. Makanya tdak heran jika Nabi Idris dikenal pintar dan sangat senang belajar.

Menurut Syaikh As-Sa’ setela menafsirkan Surat Maryam ayat 56 hingga 57, Nabi Idris adalah nabi yang dipuji Allah karena ilmunya yang sempurna, keyakinannya yang kuat dan amal saleh yang dia lakukan. Makanya, di usianya yang ke-82 tahun, Malaikat Jibril datang untuk menyampaikan wahyu pertama dari Allah SWT. Allah memerintakan Nabi Idris untuk mengajak umat manusia berjalan di jalan kebenaran yang diridai Allah SWT.


Nabi Idris adalah manusia petama di bumi yang bisa membaca serta menulis menggunakan pena. Dia juga adalah manusia yang sangat pintar dan kaya ilmu. Dia bisa merawat kuda, pandai ilmu perbintangan (falaq) serta ilmu hitung, atau yang sekarang kita kenal dengan pelajaran matematika. Selain itu, Nabi Idris adalah manusia pertama yang membuat pakaiannya sendiri untuk menutup aurat.

Semasa kenabiannya, Nabi Idris dijuluki sebagai Asadul Usud yang berarti singa. Julukan itu dia peroleh karena sifatnya yang pantang menyerah ketika menjalankan perintah Allah, yakni menyebarkan kebenaran sebagai seorang nabi. Ketika berhadapan dengan umatnya yang kafir, dia juga tidak gentar. Namun, dia tidak pernah sombong dan sangat mudah memaafkan orang lain.

Setelah mengenal siapa itu Nabi Idris AS, sekarang waktunya kita menyimak kisah-kisah Nabi Idris lengkap di artikel ini. Setelah membacanya, kita bisa mengambil banyak pelajaran dan ilmu yang bermanfaat dari Nabi Idris AS.

Nabi Pertama yang Melihat Surga dan Neraka

Nabi Idris dan Malaikat Izrail rupanya bersahabat. Suatu ketika, setelah mereka beribadah bersama, Nabi Idris tiba-tiba mengajukan satu permintaan yang tidak biasa kepada Malaikat Izrail. Dia meminta Malaikat Izrail untuk mengajaknya melihat surga dan neraka. Izrail pun merasa heran dengan permintaan Nabi Idris. Dia mengatakan, “Bahkan malaikat pun takut melihat neraka.”

Tapi Nabi Idris tetap bersikukuh ingin melihat neraka. Dia menyadari azab Allah itu pasti sangat menakutkan. Dia berharap, setelah melihatnya, iman dia sebagai nabi yang bertugas menyebarkan kebenaran akan semakin tebal.

Malaikat Izrail pun menyanggupi permintaan Nabi Idris AS, setelah dia mendapatkan izin dari Allah SWT. Nabi Idris diajak melihat neraka. Namun, belum sampai masuk ke dalamnya, Nabi Idris AS sudah pingsan menyaksikan langsung sosok malaikat penjaga neraka, Malaikat Malik. Nabi Idris mengatakan, sosok Malaikat Malik sangat menakutkan dia. Malaikat Malik menyeret serta menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah SWT semasa hidup di bumi. Nabi Idris tidak kuat melihat betapa mengerikannya neraka. Dia menyebutkan, neraka adalah tempat terburuk, tidak ada tempat yang lebih mengerikan dari neraka. Nabi Idris segera meninggalkan neraka, namun dengan tubuh yang sudah lemas.

Dari neraka, Malaikat Izrail mengajak Nabi Idris melihat surga. Reaksi Nabi Idris sama, NYARIS PINGSAN! Tapi bukan karena takut, namun takjub dengan keindahan dan pesona yang ada di surga. Dia menggambarkan sungai-sungai di surga airnya sangat bening, bahkan lebih bening dari air pegunungan yang belum terjamah manusia. Di tepi sungai, berjajar pohon-pohon rindang yang batangnya bukan terbuat dari kayu, namun dari emas dan perak. Di sana berdiri istana-istana megah untuk para calon penghuni surga. Di setiap jengkal ada pohon-pohon yang menghasilkan buah-buahan segar.

Ketika diajak kembali ke bumi, Nabi Idris merasa enggan karena tetap ingin berada di surga. Tapi Malaikat Izrail mengingatkan, setelah kiamat nanti Nabi Idris bisa tinggal lagi di surga bersama nabi lain serta orang-orang beriman. Setelah itu, Nabi Idris berjanji pada dirinya sendiri untuk terus beribadah kepada Allah sampai hari kiamat tiba.

Merasakan Seramnya Sakaratul Maut

Lagi-lagi Nabi Idris AS mengajukan permintaan yang tidak biasa kepada Malaikat Izrail. Kejadiannya adalah ketika Izrail turun ke bumi untuk berjumpa dengan Nabi Idris (tentu saja setelah meminta izin Allah SWT). Malaikat Izrail menemui Nabi Idris dengan menyamar sebagai seorang pria yang membawa banyak sekali buah-buahan ke rumah Nabi Idris. Nabi Idris kemudian mempersilakannya masuk dan menawarkan untuk menyantap buah-buahan itu bersama, namun Malaikat Izrail yang sedang menyamar itu menolaknya.

Malaikat Izrail tinggal bersama Nabi Idris selama 4 hari, dan di hari keempat, dia mulai penasaran dengan siapa sebenarnya tamunya itu. Dia pun bertanya kepada Malaikat Izrail siapa dia sebenarnya, yang kemudian dijawab dengan jujur oleh sang malaikat. Nabi Idris kemudian bertanya, apakah dia menemui Nabi Idris untuk mencabut nyawanya, dan malaikat menjawab tidak. “Saya hanya rindu padamu dan Allah mengizinkan.”

Saat itulah tiba-tiba Nabi Idris meminta kepada Malaikat Izrail untuk mencabut nyawanya, kemudian mengembalikannya lagi. Dia ingin merasakan bagaimana sakitnya sakaratul maut. Atas seizin Allah SWT, Malaikat Izrail mengabulkan keinginan Nabi Idris dan mencabut nyawanya saat itu juga. Saat melakukannya, Malaikat Izrail menangis melihat Nabi Idris kesakitan. Setelah nyawanya tercabut, Allah SWT pun menghidupkannya kembali.

Ketika membuka mata, Nabi Idris menangis tersedu-sedu. Dia tidak berani membayangkan bagaimana umatnya mengalami sakaratul maut. Dia tidak mau umatnya sengsara di penghujung usia mereka. Oleh karena itu, semenjak kejadian tersebut, Nabi Idris semakin gencar dan giat menyebarkan kebenaran kepada umat manusia.

Nabi Idris AS Sebenarnya Masih Hidup

Dalam Surat Maryam ayat 56 dan 57, para Mujahid menafsirkan jika Nabi Idris AS sebenarnya tidak mati. Dia diangkat ke langit dalam keadaan hidup seperti Nabi Isa AS. Hal tersebut didukung dengan hadis yang mengisyaratkan jika Rasulullah pernah bertemu dengan Nabi Idris ketika peristiwa mi’raj di langit yang keempat. Meskipun tidak disebutkan namanya, namun sabda Rasulullah saat itu ditafsirkan oleh Imam Nawawi, jika Rasullulah bertemu dengan Nabi Idris AS di sana. Kendati demikian, ada riwayat lain yang menyebutkan jika Nabi Idris sebenarnya sudah tiada. Dia memang diangkat ke langit oleh Allah SWT, namun ketika di sana, nyawanya dicabut oleh Malaikat Izrail. Mana yang benar? Hanya Allah SWT yang tahu.